Rabu, 04 Juli 2012

Hukum Membaca Istiadzah


HUKUM MEMBACA ISTIADZAH ( TA’AWUDZ)

Membaca istiadzah sebelum membaca Al-Qur’an ini merupakan hal yang biasa kita lihat ketika seseorang akan membaca Al-Qur’an, meski memang ada juga yang tidak membacanya. Kemudian sebenarnya apakah makna dari istiadzah tersebut, lalu bagaimana hukumnya? Dibawah ini saya akan mencoba membahas permasalahan ini dengan menukil ayat dari Al-Qur’anul karim dan pendapat ulama Abdul Aziz Abdul Ra’uf Al Hafidz, LC dalam bukunya Pedoman Dauroh Al-Qur’an.
 Baiklah pembahasan ini kita mulai dari makna lafadz istiadzah, lafadz istiadzah :

اعٍوذ ب الله من ا لشيطا ن الرجيم
Artinya : “ Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.
Lafadz istiadzah dapat berbunyi seperti yang diatas atau dengan menambahkan السميع العليم jadi

اعوذ ب الله السميع العليم من ا لشيطا ن الرجيم
Artinya : “Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar dan Maha mengetahui dari godaan setan yang terkutuk”.
Adapun hukum membaca istiadzah sebelum memulai tilawah adalah Sunah, sebagaimana firman Allah SWT :
فإذا قراءت القران فا ستذ با الله من الشيطان الرجيم
Artinya :” Apabila kamu hendak membaca Al-Qur’an maka berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk. (QS. An-nahl : 95)

Berdasarkan ayat 95 dari Surat An-nahl tersebut hukum membaca istiadzah adalah Sunah, karena Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk memohon perlindungan dari Allah SWT sebagai Pelindung kita dari godaan setan yang terkutuk. Tentu dengan membaca lafadz ini sebelum memulai tilawah akan memberikan dampak positif untuk diri kita sendiri, yaitu agar terlindungi dari segala bujuk rayu setan yang akan membawa kita pada jalannya yaitu jalan kesesatan dan pada hakikatnya setan adalah musuh nyata manusia, sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah :  168

يايها الناس كلوا مما في الارض حللا طيبا ولا تتبعوا خطوٰت الشيطان انه لكم عدو مبين

Artinya :”Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.

         Ayat diatas menjelaskan bahwa kita harus memakan makanan yang halal juga baik yang ada di bumi serta memerintahkan kita untuk tidak mengikuti langkah setan karena setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat yang menerangkan tentang hal ini, Sehingga kita hendaknya setiap waktu mengingat Allah didalam hati kita dan melahirkan perilaku yang sesuai dengan tuntunan Allah, dan salah satu cara kita untuk kita meminta perlindungan Allah yaitu dengan membaca istiadzah ketika akan memuali tilawah karena setan akan menggoda manusia kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun.
      Semoga tulisan ini bermanfaat, semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang selalu mendapatkan petunjuk dari Allah serta dilindungi oleh Allah dari godaan setan yang terkutuk, amin. Wa Allahu ‘alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar